Berita Terbaru

BUPATI TOBASA AJAK WARGA JAGA KESUCIAN BULAN RAMADHAN

GreetingsBupati Toba Samosir, Pandapotan  Kasmin Simanjuntak mengajak seluruh elemen masyarakat termasuk aparatur pemerintah secara bersama-sama menjaga kesucian bulan Ramadhan, dengan proaktif menciptakan suasana kondusif bagi kekhusukan pelaksanaan ibadah puasa kaum muslimin. “Saya berharap umat Islam di daerah ini dapat melaksanakan ibadah puasa wajib serta menunaikan ibadah sunnah lainnya selama sebulan penuh dalam suasana yang kondusif,” katanya, Minggu (29/6).

Puasa, kata dia, menurut syariat agama Islam artinya menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga matahari terbenam, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. “Saudara-saudara yang beragama muslim kiranya dapat memanfaatkan bulan ini sebaik-baiknya dengan memperbanyak doa. Karena bulan suci ini merupakan bulan mulia dari seribu bulan, bulan penuh rahmat dan hikmat”, ujarnya.

Ia juga menghimbau masyarakat non muslim yang ada di Kabupaten yang terletak di pinggir danau Toba itu untuk menghormati umat muslim saat menjalankan ibadah puasa selama Ramadhan berjalan.

Dikatakannya, sebagai umat yang percaya serta menghormati segala perbedaan yang ada, penting untuk menunjang kesuksesan bagi umat Muslim saat melakukan ibadah puasa. Keberadaan suatu agama, sangat berpengaruh dan diperlukan dalam menunjang pembangunan. “Karena itu, sikap toleran harus terus terjaga dan dipelihara”, imbuhnya.

Kasmin meminta, agar semua unsur aparatur pemerintah di daerah setempat proaktif mengawasi segala bentuk kegiatan yang ditengarai dapat mengganggu kekhusyu’an kaum muslimin yang sedang melaksanakan ibadahnya. Diakui, nuansa kerukunan antar umat beragama terlihat sangat kental di Tobasa, dengan semangat egaliter persaudaraan sangat terasa. Dalam keragamannya terbina persatuan. Berbeda tapi saling membutuhkan dan saling melengkapi.

Layaknya pelangi di awan tinggi, dalam keanekaan warnanya justeru harus bersatu. Begitu berpisah, kuning tinggal sendiri, biru memisahkan diri, hijau entah kemana dan akhirnya keindahannya akan berkurang dan lambat laun akan hilang.

Menurut Kasmin, Kabupaten Tobasa merepresentasikan itu semuanya. Dengan penduduk yang terdiri dari berbagai etnis dan agama yang dianut. Sisi ajaran agama, tidak hanya dilihat sebagai formulasi hubungan dengan Tuhan secara vertical. Akan tetapi, juga dimensi humanitas yang dimiliki, yaitu formulasi hubungan horizontal sesama umat manusia.

“Di Kabupaten ini, kerukunan umat beragama senantiasa berlangsung tenang seperti iklimnya. Teguh dan  kokoh sebagaimana puncak Dolok Tolong dengan penduduk yang sangat kuat mempertahankan adat istiadat sejalan dengan ajaran agama,” pungkasnya.

(Relis Bagian Humas dan Protokol Setdakab Tobasa/IN)

Leave a comment